Kamis, 04 Agustus 2011

Kebun Raya Cibodas


Sejarah KR Cibodas
http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/J_Ellias_Teysmann.jpgDidirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias Teijsmann, seorang kurator Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin te Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas). Pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah Pohon Kina (Cinchona calisaya). Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Mulai tahun 2003 status Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Lokasi Kebun Raya Cibodas – LIPI berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300 – 1.425 meter di atas permukaan laut dengan luas 84,99 hektar. Temperatur rata-rata 20,06 °C, kelembaban 80,82 % dan rata-rata curah hujan 2.950 mm per tahun. Kebun Raya Cibodas merupakan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati keindahan berbagai jenis tumbuhan yang berasal dari Indonesia dan negara-negara lain. Kebun Raya Cibodas berjarak ±100 KM dari Jakarta dan ± 80 KM dari Bandung.

Koleksi Tanaman
Koleksi tanaman di Kebun Raya Cibodas sampai saat ini berjumlah 10.792 jenis. Koleksi tanaman ini terbagi dalam dua koleksi, yaitu :
  1. Koleksi Kebun
    http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/araucaria.jpgKoleksi tanaman di kebun berjumlah 1.014 jenis, di antaranya terdapat tanaman khas dan menarik, seperti Pohon Kina (Cinchona pubescens Vahl) yang merupakan tanaman obat untuk mengobati penyakiy malaria, Pohon Bunya-bunya (Araucaria bidwillii Hook) yang merupakan tanaman tua dan mempunyai pokok batang yang besar, http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/amorphophallus.jpgCemara (Cupressus spp) yang memiliki daun sangat menarik, Bunga Bangkai atau Bunga Raksasa (Amorphophallus titanum (Becc.) Becc.) yang menarik perhatian serangga, Saninten (Castanopsis argentea (Blume) A. DC.) yang memiliki biji enak untuk di makan, Rasamala (Altingia excelsa Noronha) yang memiliki daun muda enak untuk lalapan dan kayunya baik untuk furniture.
  2. Koleksi Rumah Kaca
    Koleksi Rumah Kaca ini terdiri dari :

    >> Anggrek
    http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/anggrek01.jpgSampai tahun 2005 sudah dikoleksi lebih dari 250 jenis, yang berasal dari hampir semua pulau besardi Indonesia terutama Pulau Jawa. Beberapa diantaranya endemik seperti Phaleonopsis javanica (endemik Jawa Barat), Coelogyne celebensis (endemik Sulawesi). Anggrek ini ditempatkan dalam satu rumah koleksi.
    Bulbophyllum dan Dendrobium merupakan dua marga yang mendominasi koleksi Kebun Raya Cibodas. Terdapat beragam bentuk dan ukuran tumbuhan maupun bunga.
    Jenis-jenis lain juga tidak kalah menarik seperti Cymbidium roseum, Robiquetia spatulata dan juga anggrek tanah; Calanthe pulchra, Phaius tankervillae.
    Anggrek juga mempunyai daun yang cantik; Goodyera reticulata, Macodes petola.
    Jenis anggrek yang berasal dari Papua pun bisa dijumpai di sini; Epiblastus auriculatus, Mediocalcar decoratum, Bulbophyllum reevei.
    http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/anggrek02.jpgKerusakan habitat dan eksploitasi yang berlebihan menyebabkan beberapa jenis anggrek terancam keberadaannya di alam. Karenanya jenis-jenis ini memiliki arti penting dalam konservasi diantaranya Coelogyne pandurata (anggrek hitam), Paphiopedillum javanicum (anggrek kasut hijau) dan Phaleonopsis javanica.

    >> Kaktus
    http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/kaktus01.jpgJumlah tanaman kaktus yang berada di rumah kaca ini sekitar 287 jenis. Tanaman kaktus ini masih berupa kekayaan dan belum menjadi koleksi. Kebanyakan tanaman kaktus ini berasal dari kiriman atau pertukaran dari luar.
    Ada jenis kaktus yang berbunga sepanjang tahun, yaitu Mamilaria hahniana dan ada juga jenis kaktus yang berbunga 3-4 tahun sekali tetapi harus mnempunyai masa hidup 30 tahun dulu, yaitu Echinocactus grussonii.

    >> Sukulen
    http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/images01/sukulen.jpgTanaman yang termasuk jenis sukulen ini adalah tanaman yang banyak mengandung air dan berdaun tebal. Tanaman ini tidak boleh banyak terkena sinar matahari. Tanaman sukulen yang ada di Kebun Raya Cibodas sekitar 169 jenis. Tanaman sukulen ini belum termasuk ke dalam koleksi tapi masih berupa kekayaan.
3.      Tanaman Aromatik Kebun Raya Cibodas
Kamis, 09 Juli 09 - oleh :
elang
4.     
Dari beberapa tanaman koleksi yang ada di Kebun Raya Cibodas adalah tanaman aromatik. Tanaman aromatik yaitu tanaman yang mengeluarkan aroma yang berasal dari minyak Essensial.

” Minyak Essensial adalah campuran senyawa-senyawa yang harum dan mudah menguap ”. (Oyen dan Nguyen Xuang Dung, 1993)

Aroma yang dihasilkan tanaman aromatik diantaranya keluar dari : bunga, daun, batang dan akar. Sebagian dari aroma akan lebih terasa jika diremas atau dilukai, misalnya daun Kayu Manis jika diremas akan terasa bau yang menyengat, Kayu Pinus akan terasa harum jika dilukai dan Bunga Melati mengeluarkan aroma setelah hujan turun dan membasahinya. Lain lagi ceritanya bagi tanaman Cestrum nocturnum, bunganya mengeluarkan aroma hanya pada malam hari. Bagi yang pertama kali merasakan aroma tanaman ini tentunya akan merinding karena baunya yang seperti aroma mistis.

Potensi koleksi tanaman aromatik yang ada di Kebun Raya Cibodas sebagian sudah diketahui manfaatnya. Bagi masyarakat Indonesia dan Negara lainnya penggunaan tanaman aromatik bukan sesuatu hal yang baru, seperti keharuman dari bunga Michelia champaca telah dimanfaatkan sebagai minyak Parfum yang digunakan sebagai wangi-wangian.

” Di India dan Indonesia bunga Michelia champaca digunakan dalam upacara keagamaan seperti perayaan Ngaben di Bali ”. (M.S.M. Sosef, L.T., 1998)

Di Kebun Raya Cibodas selain tanaman-tanaman aromatik yang dikoleksi, banyak juga tanaman–tanaman yang tumbuh liar. Tanaman liar ini bila diperhatikan tentunya tidak kalah menariknya, seperti Houttuynia cordata tanaman terna menahun, melata atau tegak tinggi 20-90 cm, dengan nama daerah Amis-amisan (Jawa Tengah). Tanaman ini mengeluarkan aroma tak sedap seperti amis darah, bila diremas baunya sangat menyengat dan lama menempel di tangan, tanaman ini juga dipercaya berkhasiat sebagai obat asma dan pilek.